PROFIL ANDANG GUNAWAN
Loving Relationship Andang Gunawan
Jakarta, Kompas
6 November 2005
Tidak sulit mencari kediaman Andang Gunawan di bilangan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. ”Yang paling gede…,” begitu jawab orang di sekitar situ sambil menunjuk arah.
Ditemui suatu sore di bulan Ramadhan lalu, Andang kelihatan sehat, segar— dan tentu saja makmur— meski untuk sahur dia Cuma mengonsumsi segelas jus jeruk. Jus jeruk atau buahbuahan di kala pagi untuk sarapan, itulah menu Andang sehari-hari. Boleh dikata, wanita manis ini crusader untuk urusan bagaimana hidup sehat dengan pengaturan pola makan yang benar. Untuk lebih spesifik, dia menyebut dirinya sebagai ”ahli terapi nutrisi”.
Ini tidak main-main. Istri pengusaha Maxi Gunawan ini cukup dikenal dalam berbagai acara sebagai narasumber untuk kombinasi makanan sehat (orang kadang menyebutnya food combining, disingkat FC). Dia menyusun buku berjudul Food Combining, Kombinasi Makanan Serasi, Pola Makan untuk Langsing & Sehat yang diterbitkan oleh Gramedia.
Sejak diterbitkan pertama kali tahun 1999, buku itu telah mengalami cetak ulang 11 kali, atau terjual lebih dari 100.000 buku. Dia juga memimpin majalah kesehatan alamiah Nirmala serta majalah makanan Santap. ”Saya mendapat banyak sekali informasi ketika belajar mengenai nutrisi itu. Tidak mungkin semua dimasukkan dalam buku karena bisa-bisa tidak ada fokusnya buku itu,” kata Andang. Seseorang dari pihak penerbit mengatakan, kenapa tidak bikin majalah saja. Nah, dari situlah lahir Nirmala. Sedangkan mengenai Santap, karena dia ingin mengefisienkan tenaga promosi dan pemasaran. Di situ dia dibantu oleh ahli kuliner Hiang Marahimin sebagai pemimpin redaksi.
Perjalanan Andang
Memang, bagi beberapa orang hidup terasa mengalir begitu lancar. Serba kebetulan bisa mempunyai arti dan manfaat lebih. Lihatlah perjalanan Andang ini. Pertama kali menaruh perhatian terhadap nutrisi ketika melihat perkembangan kesehatan suaminya kala itu. Suaminya, katanya, saat itu langganan sakit kepala dan sakit lambung. Selama beberapa tahun, di setiap tempat selalu tersedia obat obatan untuk mengatasi penyakit suaminya, meski obat itu pun juga tidak pernah dimakan atau diselesaikan dengan benar. Pertama kali menaruh perhatian terhadap nutrisi ketika melihat perkembanganSuatu saat, Maxi didiagnosis sakit hati. Sang suami itu diberi obat sangat banyak. Andang yang pernah mendengar bahwa obat-obatan akhirnya akan diolah di hati juga—hati adalah tempat semua makanan yang masuk ke tubuh disaring—tiba-tiba terinspirasi untuk memberikan diet bagi suaminya. Dia lalu menawari Maxi, apakah mau ambil risiko tidak usah memakan obat, tetapi diet mengikuti menu yang akan diatur oleh Andang.Pertama kali menaruh perhatian terhadap nutrisi ketika melihat perkembanganyang akan diatur oleh Andang.Andang lalu membeli berbagai buku diet. Dari berbagai buku itu, entah mengapa dia selalu membawa ke mana-mana buku berukuran kecil seperti novel yang tampilannya tidak terlalu menarik, yang berisi mengenai food combining atau kombinasi makanan (sehat).Pertama kali menaruh perhatian terhadap nutrisi ketika melihat perkembanganyang akan diatur oleh Andang.Andang lalu membeli berbagai buku diet. Dari berbagai buku itu, entah mengapa dia selalu membawa ke mana-mana buku berukuran kecil seperti novel yang tampilannya tidak terlalu menarik, yang berisi mengenai food combining atau kombinasi makanan (sehat).”Ketika saya membuka-buka halamannya sambil lalu, saya tiba-tiba membaca bagian ’Loving Relationship’. Saya jadi tertarik membaca, kenapa di buku diet kok ada bagian loving relationship. Ternyata isinya adalah pengalaman si penulis dengan FC. Bahkan ada cerita tentang dokter yang kena gangguan jantung dan mengalami obesitas, lalu sembuh karena ikut FC,” tutur Andang yang mengaku ketika itu tidak memiliki pengetahuan tentang nutrisi dan kesehatan.
Dengan pengenalan terhadap kombinasi makanan atau FC seperti itu, Andang menyebut proses kenal dengan FC tersebut sebagai ”spiritual”. ”Food combining itu seperti spiritual,” ucapnya.
Pertama kali menaruh perhatian terhadap nutrisi ketika melihat perkembanganyang akan diatur oleh Andang.Andang lalu membeli berbagai buku diet. Dari berbagai buku itu, entah mengapa dia selalu membawa ke mana-mana buku berukuran kecil seperti novel yang tampilannya tidak terlalu menarik, yang berisi mengenai food combining atau kombinasi makanan (sehat).Tadinya, dengan diet rendah kalori yang diterapkan kepada suaminya, si suami kadang stres karena porsi makanan sangat dibatasi. Sementara mengikuti petunjuk FC, orang bisa makan kenyang tanpa dibatasi oleh porsi, tetapi kombinasinya harus sesuai dengan aturan FC.
Ternyata usaha Andang berhasil. Maxi sembuh dan setelah dua minggu kembali kerja. Penampilannya pun dilukiskan Andang sebagai lebih segar.
Menuai kritik
Banyak teman bertanya-tanya, bagaimana Andang membantu Maxi sembuh dari penyakit hati dengan diet. Semakin lama, semakin banyak yang bertanya, dan media massa mulai menampilkan dirinya.
Dia lalu berpikir, mengapa tidak membagi pengetahuannya ke dalam buku. Itulah ihwal lahirnya buku Food Combining tadi.
Seiring dengan naiknya usaha yang dilakukannya ke permukaan, kritik pun juga datang. Beberapa ahli gizi memberikan kritik, yang pada gilirannya membuat Andang berpikir untuk lebih memperdalam pengetahuannya. Ia bertekad untuk mempelajari ilmu nutrisi dengan serius, maka dia lalu mendaftar program belajar jarak jauh pada sebuah universitas di Australia. Ulangan berkala dilakukan di tempat seorang dokter yang telah ditunjuk oleh universitas tersebut, sementara ujian akhir dilakukan di Australia. Setelah itu ia menambah lagi ilmunya dengan mempelajari antara lain ilmu gizi, akupuntur, herbal, dan homeopati.
”Kayaknya hidup saya ke sini sudah ada yang mengatur. Saya kan mulai sekolah lagi waktu umur saya sudah banyak, hampir 40 tahun. Tetapi saya senang sekali mempelajari ilmu ini, jadi tidak ada beban,” kata Andang.
Kini, kita bisa bercakap-cakap dengannya mengenai banyak hal tentang masalah nutrisi, kombinasi makanan, bagaimana proses metabolisme terjadi, dan lain-lain. Kita bisa bertanya padanya sampai ke hal-hal praktis, menyangkut misalnya makanan yang kebetulan kita gemari, taruhlah justru makanan yang dipanaskan berkali-kali. ”Pertanyaannya kan lalu kita makan itu untuk apa?” Andang balik bertanya. ”Untuk sekadar kenyang atau untuk sehat?”
Iya ya, penginnya sih kenyang, sehat, cantik….
(Ninuk Mardiana Pambudy dan Bre Redana)